Inspiratif Parenting yang Benar-Benar Menginspirasi
Pewarta: Hasan Irsyad, S.Pd.
SMP Negeri 2 Sukodono menyelesaikan kegiatan Sosialisasi Program sekolah dan Inspirative Parenting yang diikuti oleh seluruh orang tua siswa. Kegiatan tersebut dijalankan dalam tiga sesi terpisah. Sesi untuk kelas 8 dilakukan Rabu (13/9) mulai pukul 8.30 sampai 11.30, dilanjutkan kelas 9 pada 12.30 sampai 16.30. Adapun sosialisasi dan parenting untuk kelas 7 sudah dilakukan lebih awal yakni pada Sabtu, 26 Agustus lalu. Semua sesi dilaksanakan di Masjid Budi Utomo, SMP Negeri 2 Sukodono.
Kegiatan tersebut dipandu oleh Dr. Nafik Palil, M.Pd., dari The Naff Education Training & Consulting, selain pula dihadiri oleh kepala sekolah, komite sekolah, serta dewan guru SMP negeri 2 Sukodono.
Selama sosialisai, Drs. Qodim, M.Si. selaku kepala SMP Negeri 2 Sukodono memaparkan berbagai program sekolah yang keniscayaannya membutuhkan dukungan orang tua. Mulai dari Projek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dijalankan khususnya untuk kelas 7 dan 8, Outdoor Learning untuk ketiga jenjang kelas yang akan dilaksanakan mulai November, pentas seni dalam rangka hari ulang sekolah Desember nanti, sampai pada panen karya yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ajaran.
Tak lupa, Pak Qodim menyampaikan pula mengenai perubahan visi misi sekolah. Perlu diketahui, visi dan misi SMP Negeri 2 Sukodono telah resmi direvisi sejak awal tahun ajaran ini. Visi yang baru berbunyi: “Bertakwa, Unggul, Kreatif, & Berbudaya Lingkungan”.
Pada inti acara yakni Inspirative Parenting yang dipantu Dr. Nafik, orang tua siswa dipandu untuk mentransfer energi positif kepada putra-putrinya. Transfer tersebut menurut dr. Nafik dilakukan dengan empat cara, yakni melalui fisik, dengan kalimat positif, doa, dan melalui makanan-minuman.
Untuk transfer melalui fisik, Dr. Nafik memandu orang tua dan anak untuk saling menggandeng, mencium, sampai berangkulan. Siswa-siswi SMP yang sudah remaja banyak yang memulai dengan malu-malu memberikan sentuhan kasih sayang kepada ibu/bapak mereka. Begitupun sebaliknya. Namun, melalui pidato persuasi dan bantuan media film dan musik, Br. Nafik berhasil membuat segenap orang tua dan putra-putri mereka tenggelam dalam keharuan pelukan.
Dr. Nafik juga mengajarkan untuk mengutarakan kasih sayang melalui ucapan yang positif. Sambil berangkulan dan berciuman, orang tua dan putra-putri mereka dipandu menyampaikan kata sayang secara langsung. Mereka dibimbing mengucapkan terima kasih, meminta maaf, serta meminta-berikan restu satu sama lain.
Pentingnya doa tak lupa disampaikan. Bagi yang muslim diajarkan agar anak menghadiahkan bacaan surat al Fatihah, langsung dalam jarak dekat, bahkan sambil berpelukan dengan orang tuanya. Dilanjutkan pula orang tua memberikan bacaan surat al Ikhlas, al Falaq, dan An Naas untuk anaknya. Bagi yang beragama lain diarahkan menyebut nama Tuhan sesuai ajaran masing-masing. Lantunan doa yang dihadiahkan satu sama lain dalam jarak dekat itu tak pelak makin menambah haru suasana.
Belum selesai sampai di situ, transfer energi positif berikutnya dilakukan melalui media makanan dan minuman. Mula-mula orang tua dan anak dibagikan roti dan air mineral, yang kemudian didoai oleh orang tua. Selanjutnya, air mineral diminum sedikit oleh orang tua, sebelum diminumkan pada putra-putrinya. Lalu sebaliknya, anak menyuapi orang tua dengan roti. Sambil melakukan itu, mereka diarahkan untuk mengambil swafoto.
Tearakhir, orang tua dan anak dipandu untuk membuat komitmen sukses yang dituliskan di atas kertas dan dibubuhi materai. Untuk menempelkan materai tidak diperbolehkan menggunakan lem, alih-alih harus dengan air liur orang tua yang menurut Dr. Nafik mengandung doa mujarab.