SPENLOS Bawa Pulang Piala Lomba Menulis Esai
Pewarta: Angel F. Ellys & Hasan Irsyad
SMP Negeri 2 Sukodono berhasil membawa pulang satu piala dari penyelenggaraan Festival Literasi Siswa, atau FLS, tahun 2022 yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sidoarjo, Selasa (11/10). FLS sendiri adalah even lomba yang diadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat SMP/MTs sekabupaten Sidoarjo dalam rangka memperingati bulan bahasa yang jatuh di bulan Oktober.
SMP Negeri 2 Sukodono mengiriman 6 siswa dalam even lomba tersebut, yakni Sofia Emeralda dan Maulida Qurrota A’yun untuk mengikuti lomba menulis & membaca puisi, Kalya Rahmatillah dan Nadia Aulia untuk lomba menulis pentigraf, serta Danish Achmad Soby dan Angelica Fitria Ellys Syafira untu mengikuti lomba menulis esai. Dalam ketiga lomba tersebut, para peserta diminta menulis esai dengan tema “Menjadi Pemuda Harapan Bangsa” dalam waktu 90 menit. Hasilnya, Angelica yang merupaan siswa dari kelas 8J berhasil meraih juara 2 dari kategori esai.
Salah satu juri dari lomba menulis esai pada Festival Literasi Siswa, Pak Ribut, mengatakan bahwa kesegaran ide pada esai milik siswi SMP Negeri 2 Sukodono tersebut sangat kuat. Hal itulah yang menjadikan siswi yang akrab dipanggil Angel tersebut menempati juara dua pada lomba itu. Hal senada dikatakan oleh juri lainnya, Pak Rafif Amir, yang menyebutkan bahwa Angel memiliki ide yang bagus dan berani.
“Awalnya takut, soalnya waktu pengumuman juara, nama saya belum disebut. Sampai juara tiga pun belum disebut juga, tapi waktu pengumuman juara dua saya sangat kaget, nomor peserta saya disebut. Dengan tangan bergetar dan keringat dingin, saya mengecek apa benar itu nomor peserta saya, dan ternyata benar. Saya dengan bahagia maju ke depan dan rasanya seperti mimpi waktu itu,” kata Angelica.
Tapi menurut Angelica, menulis esai pun bukan hanya terletak pada kekuatan idenya, teknis penulisan juga harus diperbaiki. “Saya harus banyak berlatih lagi.”
Siswi kelas 8J itu mengungkapkan, bahwa ia sempat menangis pada H-1 lomba karena sangat tak percaya diri pada karya esainya. Tapi mau tak mau ia harus tetap berlomba keesokannya, jadi ia hanya berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan tetap semangat untuk keesokannya.