PERINGATAN SUMPAH PEMUDA DI SMP NEGERI 2 SUKODON0

Pewarta: Dinda Ayu P.N. & Marsya Nugrahini D.A.Z.
Editor: Hasan Irsyad, S.Pd

smpn2sukodono.sch.id peringatan sumpah pemuda di smp negeri 2 sukodon0 28af4e52 001d 445d 9242 982524a34a30 1
smpn2sukodono.sch.id peringatan sumpah pemuda di smp negeri 2 sukodon0 28af4e52 001d 445d 9242 982524a34a30 1

SMP Negeri 2 Sukodono mengadakan upacara untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada hari Jumat, 28 Oktober 2022. Upacara tersebut dilaksanakan di halaman depan sekolah dengan seluruh siswa-siswi memakai baju adat dari berbagai daerah. Tidak hanya siswa-siswinya, tetapi juga semua guru juga memakai pakaian adat. Pakaian adat yang mereka pakai pun bermacam-macam, mulai dari warna, asal daerah, dan modelnya pun berbeda-beda.

Upacara dimulai pukul 07.00 hingga pukul 09.00. Seluruh petugas upacara diperankan oleh siswa-siswi dari ekstrakurikuler paskibra. Adapun yang bertindak sebagai pembina adalah Drs. Ikhsan. Beliau menyampaikan amanat mengenai makna Sumpah Pemuda, Selain itu beliau juga menyampaikan tentang kasus perundungan secara verbal yang kerap terjadi di SMP Negeri 2 Sukodono yang berupa ejekan dengan memanggil teman menggunakan nama orang tua.

Di akhir upacara, seluruh peserta upacara diajak menyanyikan lagu Bangun Pemudi-Pemuda dilanjutkan dengan Mars SPENLOS. Setelah itu masih disambung lagi dengan dengan defile kelas sambil memperagakan busana mereka. Siswa dari secara berurutan dari kelas 9A hingga kelas 7J berparade di tengah lapangan dengan dipimpin wali kelas masing-masing. Selepas memperagakan busananya, mereka juga diajak berfoto bersama.

Dihubungi selepas upacara, Pak Wisnu selaku wakil kepala bidang kesiswaan SMP Negeri 2 Sukodono menjelaskan alasan siswa-siswi diwajibkan memakai pakaian adat adalah agar mereka memiliki kebanggaan pada adanya keragaman suku dan budaya di negari ini. Beliau percaya, nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam semangat Sumpah Pemuda juga akan dapat tertanam dalam perilaku siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukodono. Di antaranya adalah toleransi antarsuku, agama, dan budaya di Indonesia.

“Sangat mungkin (tertanam rasa toleransi seperti pada sejarah penyelenggaraan Sumpah Pemuda), dan sudah terjadi di SMP Negeri 2 Sukodono. Karena di SMP negeri 2 Sukodono heterogen, ada dari macam-macam suku bangsa dan agama,” pungkas beliau.

Leave a Reply