Memburu Inspirasi Sampai ke Srengat

gambar 1 foto bersama guru smp negeri 2 sukodono dan smp negeri 1 srengat
Gambar 1 Foto bersama Guru SMP Negeri 2 Sukodono dan SMP Negeri 1 Srengat

Belajar, belajar, belajar. SMP Negeri 2 Sukodono terus belajar, kendati sejumlah prestasi telah diraih. Terakhir, predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur didapat akhir tahun lalu. Namun, tidak pernah ada niatan untuk berhenti.

Untuk itulah pada Senin (24/01/2022) lalu, sejumlah guru SMP Negeri 2 Sukodono melakukan studi banding ke SMP Negeri 1 Srengat, Blitar. Diketahui, SMP Negeri 1 Srengat adalah sekolah yang telah memiliki berbagai prestasi. Paling mentereng, mereka telah menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, selain pula memiliki Gerakan Literasi Sekolah yang dinilai baik.

Kegiatan tandang ke Blitar dipimpin oleh Kepala SMP Negeri 2 Sukodono, Dra. Masroh Hidajati, M.Pd. Turut menyertai Ratna Wulan Sari, S.Si selaku wakil kepala bidang kurikulum, M. Wisnuwardana, S.Pd selaku wakil kepala bidang kesiswaan, Yuniar Poerbandini, M.Pd selaku wakil kepala bidang humas, serta Drs. Ikhsan selaku ketua Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMTS). Rombongan tiba di lokasi kunjungan sekitar pukul 10.00 WIB yang disambut oleh Kepala SMPN 1 Srengat, Sulistiyono, S.Pd, M.M bersama dengan jajaran wakil kepala sekolah beserta Tim Adiwiyata, Tim Literasi, serta TPMTS.

Banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari kunjungan tersebut. Di antaranya adalah pintarnya manajemen SMP Negeri 1 Srengat mengelola ruang-ruang di sekolah, bahkan lorong-lorongnya, untuk memajang karya siswa. Ada pajangan-pajangan kerajinan kreasi siswa, mading, mural, tentunya juga ada kreasi tanaman. Seakan-akan setiap sudut sekolah adalah kanvas bagi para siswa untuk menuangkan kreasi.

Untuk urusan penghijauan, SMP Negeri 1 Srengat berhasil menarik partisipasi semua pihak. Baik guru, siswa, sampai orang tua siswa turut mendonasikan tanaman. Uniknya, setiap guru di sana punya pot tanaman dengan namanya sendiri-sendiri, yang wajib mereka rawat sendiri. Dengan demikian kalau sampai tanaman dalam pot itu layu, apalagi sampai mati, maka yang malu adalah guru yang namanya tertera di situ.

Urusan literasi, mereka bukan hanya punya perpustakaan yang nyaman dan kaya koleksi buku. Di luar itu mereka juga punya sudut-sudut literasi, termasuk di setiap kelas.

Dinding-dinding kelas penuh dengan mading karya siswa. Setiap kelas punya tema sendiri-sendiri, dan suasana kelas ditata berdasarkan tema tersebut.

Yang juga menjadi kelebihan mereka adalah kemampuan menyusun pembelajaran yang menghasilkan produk-produk inovasi. Dari kegiatan pembelajaran, siswa SMP Negeri 1 Srengat telah menghasilkan produk-produk seperti minuman jahe sereh, pupuk kalsium kulit telur, hidroponik sederhana, batik pewarna alam, batik ekoprint, perangkap nyamuk dari sawo kecik, dan lain-lain.
Bukan berarti SMP Negeri 2 Sukodono tertinggal jauh dari SMP Negeri Srengat. Ada kelebihan yang dimiliki, selain kekurangan yang harus segera diperbaiki. Kepercayaan harus dimiliki untuk bisa mengejar menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri seperti tuan rumah yang baru dikunjungi.

Gambar 2 Mural karya siswa di SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 2 Mural karya siswa di SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 3 Kresi tanaman hias di depan kelas SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 3 Kresi tanaman hias di depan kelas SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 4 Suasana perpustakaan SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 4 Suasana perpustakaan SMP Negeri 1 Srengat
Gambar 5 Suasana kelas SMP Negeri 1 Srengat yang penuh dengan tempelan karya siswa
Gambar 5 Suasana kelas SMP Negeri 1 Srengat yang penuh dengan tempelan karya siswa

Leave a Reply