Khusus kali ini, Jumat Krida menjadi Sabtu Krida

Rasanya sayang sekali bagi warga SMP Negeri 2 Sukodono untuk meninggalkan kegiatan hari krida meski hanya satu kali. Karena itulah ketika kegiatan yang biasanya diadakan hari Jumat terhalang tanggal merah, guru-guru dan siswa OSIS SMP Negeri 2 Sukodono sepakat untuk menggantinya pada hari Sabtu. Khusus minggu ini, Jumat Krida pun berubah menjadi Sabtu Krida.
Kegiatan Sabtu Krida kali ini diisi dengan kerja bakti membersihkan taman di belakang ruang guru, dan pembuatan biopori. Bu Masroh, kepala SMP Negeri 2 Sukodono, tampak memimpin kegiatan tersebut dengan ikut terlibat langsung dalam kerja bakti. Sedangkan Pak Ikhsan, pelopor sekaligus ketua tim Adiwiyata, membimbing siswa laki-laki untuk menggali lubang-lubang biopori.
“Lubang biopori berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air pada musim hujan, sehingga tanah sekolah kita bisa tetap kaya akan air tanah pada musim kemarau, tidak kering,” terang Pak Ikhsan tentang fungsi lubang-lubang biopori.
Taman di belakang ruang guru perlu dibersihkan selain karena kotor oleh sampah-sampah alami, juga sudah terlalu rimbun sehingga tampak gelap. Hal itu menjadi kurang baik bagi pertumbuhan tanaman-tanaman kecil yang tumbuh dengan ternaungi pohon-pohon yang lebih besar, sebab mereka jadi kekurangan sinar matahari. Selain itu, tempat yang gelap dan dan terlalu rimbun rawan menjadi sarang serangga ataupun binatang-binatang lainnya.
Di tengah kerja bakti, Pak Ibnu yang memimpin proyek komposter di SMP Negeri 2 Sukodono sempat menarik perhatian ketika mengeluarkan mesin baru pencacah sampah yang berfungsi untuk memproses sampah-sampah organik sebelum dimasukkan bak-bak komposter. Sayangnya masih ada beberapa kendala pada percobaan pertama itu. Di antaranya, pisau-pisau pencacah yang belum maksimal memotong ranting-ranting keras, sehingga bahkan ada yang patah. Tapi, tentunya guru PKN itu akan segera mencari pemecahan masalah yang dihadapi.
Kegiatan hari krida selalu seru dan menyenangkan, meskipun gara-gara pandemi hanya bisa diikuti beberapa orang. Apalagi Pak Wisnu selalu menyetel musik keras-keras sebagai hiburan. Bayangkan saja! Kalau nanti pandemi sudah berlalu, dan kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi dengan berbarengan seluruh warga SMP Negeri 2 Sukodono, pasti ramai dan seru sekali.
Semoga!

Leave a Reply